2. Sulit menerima kehadiran orang lain di antara dirinya dan orangtua
Anak yang menolak memiliki adik bisa menjadi hal wajar karena dia takut kasih sayang orangtuanya terbagi. Akan tetapi jika adiknya sudah lahir, seiring waktu dan penjelasan orangtua, seharusnya dia akan bisa menerimanya.
Namun pada anak dengan kelekatan yang berlebihan pada orangtua, hal ini tetap sulit terjadi. Anak seperti terus merasa sebal pada adiknya bahkan orangtuanya. Contoh lainnya, anak bereaksi berlebihan saat orangtua bermaksud mencarikannya pengasuh atau akan menggunakan jasa asisten rumah tangga.
Anak bisa seketika mengambil kesimpulan terlalu jauh, seperti orangtua sudah tidak menyayanginya lagi sehingga enggan mengurus dan menemaninya. Padahal orangtua benar-benar membutuhkan jasa pengasuh atau asisten rumah tangga selagi mereka bekerja.
3. Sensitif, mudah merasa kehilangan kasih sayang orangtua
Seperti disebutkan dalam poin sebelumnya, anak mudah sekali menarik kesimpulan orangtua tak lagi menyayanginya. Meski orangtua telah berusaha menjelaskan dan meyakinkannya bahwa kasih sayang mereka tidak berubah, anak berkeras dengan pendapatnya.
Misalnya, anak cemburu berat saban orangtua membelikan kado ulang tahun atau kado kelahiran saudara sepupunya. Begitu juga saat melihat orangtuanya sibuk atau saat perilakunya yang kurang baik ditegur orangtua.
4. Sulit sekali bergaul dengan teman sebaya, cuma mau bersama orangtua
Ini akan mudah terlihat saat anak memasuki usia sekolah. Meski anak bersifat pendiam, semestinya sekadar berada di tengah teman-temannya bukanlah masalah. Akan tetapi pada anak dengan kelekatan yang berlebihan pada orangtua, sampai besar pun ia bisa terus minta ditunggui saat bersekolah.
Jika orangtuanya tak terlihat sebentar saja, dia bisa menangis histeris. Saat jam istirahat, bukannya bermain bersama teman atau asyik mengerjakan sesuatu sendiri, dia akan langsung lari pada orangtua. Dia bahkan bisa menganggap teman sebaya sama sekali tidak penting dan merasa cukup hanya dengan orangtua.
5. Sikap pada orangtua bisa berubah drastis dari sangat sayang menjadi sangat benci dan sebaliknya
Perubahan sikap ini biasanya didorong oleh perasaan sedang disayangi atau tidak oleh orangtuanya. Bila dia sedang merasa menjadi satu-satunya pusat perhatian orangtua dan orangtua bersikap persis seperti harapannya, sikapnya menjadi manis.
Namun jika sedikit saja dia merasa tertolak dan terabaikan, dia akan langsung marah. Tak jarang juga menunjukkan agresivitas seperti memukul orangtua atau berkata buruk dan mengancam. Sikap ini akan segera kembali melunak jika orangtua telah mengalah dan menuruti kehendaknya.
Menurut AGEN POKER ONLINE TERBAIK,Kadang memang sulit membedakan antara kelekatan anak pada orangtua yang masih wajar dengan yang sudah berlebihan. Baru akan tampak lebih jelas setelah anak berusia di atas lima tahun. Namun jika sebelum itu pun sudah tampak lima tanda di atas, sebaiknya orangtua mewaspadainya agar tak telanjur sampai anak besar.